Betapatidak, PKB digarap pada awal masa kepemimpinan Mantra. Artinya, Mantra memang menempatkan kebudayaan sebagai landasan dasar pembangunan Bali. Jawa Tengah dan Timur termasuk Madura18. Daerah Kerajaan (Solo, Yogyakarta)19. Jawa Barat (Parahyangan, Sunda, Jakarta, Banten) Setelah membacakan sahadat pintu dibuka dan mempelai pria

Seorang umat Muslim, Sumber PexelsMengucapkan dua kalimat syahadat adalah Rukun Islam yang pertama. Artinya, rukun ini hukumnya wajib bagi setiap Muslim dan bagi orang yang ingin menjadi buku Panduan Syahadat oleh Taufiqurrohman, ucapan syahadat merupakan peneguh yang diberikan Allah untuk meneguhkan orang yang beriman. Hal ini juga dijelaskan dalam surat Ibrahim ayat 27 yang artinya"Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki." QS. Ibrahim27Itu alasan mengapa syahadat begitu penting dalam ajaran Islam. Jadi, sudah sepatutnya umat Muslim mengetahui dan memahami tulisan Arab syahadat beserta arti dan makna yang terkandung di umat Muslim, Sumber PexelsTulisan Arab Syahadatأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِAshadu an laa ilaaha illallaahu, wa assyhaduanna MuhammadarasulullahArtinya Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”Makna SyahadatDiterangkan dalam buku Jalan Syari’at Hakikat dalam Kalimat Syahadat oleh Abu Nur Ahmad, pengucapan kalimat syahadat berarti pengakuan dengan lisan dan hati bahwa tiada Tuhan yang disembah selain yang disembah selain Allah SWT merupakan perbuatan batil. Sebab, selain Allah, tidak ada yang berhak untuk disembah. Kalimat syahadat merupakan janji setiap Muslim untuk berserah kepada Allah dan taat dalam segala perintah yang diberikan oleh-Nya melalui Nabi Muhammad pandangan syariat, syahadat dibagi menjadi dua rukun, yaituNafyu, yang berarti meniadakan semua yang disembah kecuali Allah SWT. Hal ini juga makna dari kata la ila yang diartikan sebagai menetapkan penyembahan atau ibadah hanya kepada Allah dan tiada sekutu bagi-Nya dalam kerajaan-Nya. Ini makna dari kata illa SyahadatDalam buku yang sama, dijelaskan juga mengenai tujuh syarat syahadat, yaituOrang yang bersyahadat memahami isi dari dua kalimat yang dinyatakan serta siap menerima konsekuensi dari kalimat syahadat tanpa sedikitpun dalam artian bersihnya hati dari segala sesuatu yang bertentangan dengan makna syahadat. Bersyahadat yang bercampur dengan riya atau kontradiksi dengan makna syahadat tidak akan diterima oleh yang bersyahadat tidak boleh hanya sekedar mengucapkannya saja. Ucapan tersebut harus dinyatakan secara lisan, diyakini dalam hati, lalu disertai dengan amal kebajikan dan berarti mencintai Allah dan Nabi Muhammad serta orang-orang yang beriman. Cinta tersebut juga harus disertai dengan amarah terhadap segala hal yang bertentangan dengan Muslim harus tunduk menyerahkan diri kepada Allah serta mengamalkan semua perintah dan menghindari semua larangan yang telah ditetapkan-Nya.
SAHADAT BANTEN” Dibaca ba’da magrib dan subuh 3x Atau 313x atau 1000x selama 7 hari, setelah selesai riyadhoh Di baca ba’da shalat seikhlasnya, berfungsi pengharapan semoga Allah memberikan kemanjuran dlm hal niat dan hajat kita. Sebelumnya tawasul sprti biasa (kpd Nabi Muhammad jg para wali). semoga bermanfaat utk kita smua amin. Jakarta - Rukun Islam ada lima. Rukun Islam yang pertama adalah membaca dua kalimat syahadat syahadatain. Seseorang bisa disebut muslim apabila dia telah melafazkan dua kalimat artikel resmi cendekia Kementerian Agama, syahadat artinya kesaksian. Ada dua kalimat syahadat, yang pertama disebut dengan syahadat Tauhid, dan yang kedua adalah syahadat Rasul. Kalimat Syahadat Tauhidأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُAsyhadu alla ilaaha illallahArtinya Aku bersaksi tiada Tuhan selain AllahKalimat Syahadat Rasulوَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِwa asyhadu anna muhammadar rasuulullahArtinya dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan seseorang mengenai Allah adalah Tuhannya, menandakan bahwa ia telah meyakini bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah selain pula dengan kesaksian seseorang terhadap Rasulullah, maka ia juga meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah orang yang diutus oleh Allah untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam rahmatan lil 'alamin.Bagi seseorang yang ingin memeluk agama Islam, maka wajib hukumnya melafazkan dua kalimat syahadat. Dengan kesaksiannya terhadap Allah dan Rasulullah, maka ia telah siap menjalankan perintah-perintah agama detikNews, diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda,"Agama Islam berdiri atas lima dasar utama, yakni mengucapkan dua kalimat syahadat yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan mengerjakan haji ke Makkah jika mampu."Sejalan dengan hadits di atas, seorang muslim maupun mualaf yang telah membaca dua kalimat syahadat, maka harus melaksanakan rukun Islam selanjutnya, yaitu salat, puasa, zakat, dan menunaikan ibadah haji bagi yang Video "Jaga Kearifan Lokal, Masjid Al-Hikmah Dibangun dengan Nuansa Khas Bali" [GambasVideo 20detik] erd/erd ggata menjawab salam (soodora)rıyo.” Hadis ini merupakan dalil yang menunjukkan bahwa orang yang sudah meninggal dunia bisa mengetahui orang yang menziarahi makamnya dan menjawab salam yang ditujukan kepadanya.. D i dalam kitab Ash-Shah_îhain (Shah_îh_ al-Bukhârî dan Shahîh Musfim) diriwayatkan dari Rasulullah melalui beberapa jalur periwayatan kiagengjembarjumantoro Assalamualaikum wr wb. Rahayu untuk semuanya. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM…… LILLAHITA’ALAA……….. SAYA IJAZAHKAN SAHADAT BANTEN UNTUK DULUR- DULUR KWA. “SAHADAT BANTEN” BISMILLAHIRROHMANIRROHIMI ASHADU KALIMAT NAPAS SABADAN ABADANA ASHADU KALIMAT TIPAL-TIPAL INGSUN YAH TAMPE RAHMAT ILLALLAH KANG TANPE IMAN LAILLAHAILLALLAH MUHAMMADARROSULULLAH Dibaca ba’da magrib dan subuh 3x Atau 313x atau 1000x selama 7 hari, setelah selesai riyadhoh Di baca ba’da shalat seikhlasnya, berfungsi pengharapan semoga Allah memberikan kemanjuran dlm hal niat dan hajat kita. Sebelumnya tawasul sprti biasa kpd Nabi Muhammad jg para wali. semoga bermanfaat utk kita smua amin. Perlu dulur-dulur ketahui untuk mendapatkan ilmu ini perlu perjuangan yg luar biasa, kalau saya ceritakan di sini tidak akan cukup saya mengetik selama 24 jam. Semoga bermanfaat bagi anda dan menjadi ladang amal ibadah bagi kita. Semoga sholawat dan salam tetap melimpah kepada junjungan kita Rosulullah SWA berserta keluarganya. Terima kasih. Wassalamualaikum wr wb. KIAGENG J J PADEPOKAN JUMANTORO Navigasi pos
keputusanhakim dan hukum yang hidup sebagai aturan adat yang dipertahankan dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan menurut para ahli hukum Islam, yang melihat prinsip-prinsip adat sebagai sumber hukum Islam sekunder. Artinya, adat ('Urf) terjadi jika sumber utama tidak memberikan jawaban atas masalah yang ada.5
Uploaded bysayangdendi 0% found this document useful 0 votes637 views1 pageCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes637 views1 pageSahadat Banten Egi MartinUploaded bysayangdendi Full descriptionJump to Page You are on page 1of 1Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial!Continue Reading with Trial
WawasanSosial 1 untuk Kelas VII 184 berikutnya penyebaran Islam dilakukan melalui pertunjukan kesenian, diplomasi politik dengan penguasa setempat, membuka lembaga-lembaga pendidikan seperti pesantren, dan tasawuf. Berikut ini pendapat-pendapat mengenai proses islamisasi di Indonesia. 1. Proses Awal Kedatangan Islam Ada beberapa pendapat mengenai kapan awal
mungkin ada pertanyaan dibenak para ikhwan maupun perawat ilmu kontak alhikmah mengapa hanya dengan mengencangkan perut daya kontak alhikmah bisa bekerja? banyak beranggapan dalam perut di”isi” JIN sehingga mengencangkan perut merupakan sebagai “kode” supaya JIN bekerja. dari kesimpangsiuran itu mari kita bahas sedikit cara kerja ilmu kontak alikmah supaya lebih gamblang dan diketahui. berikut coba penulis uraikan semoga bisa menambah wawasan para ikhwan maupun pembaca semua, tak lupa penulis mohon koreksi dan masukan dari pembaca yang budiman semuanya. pada waktu “pembedahan” ikhwan, oleh perawat dibukakan jalannya NURenergi dengan cara menggores pada setiap titik lathoif menuju latifah kulu jasad yang berpusat pada pusar. mulai dari lathifatul qolby digores ke pusar dilanjut dengan lathoif yang lain. sehingga setelah penggoresan selesai akan terbentuk jalur-jalur energy yang bermuara pada pusarperut. otomatis ketika perut di kedut akan mengKONTAK Lathoif untuk mengalirkan NUR yang bersumber dari RUH kita. NUR yang terpancar inilah yang didayagunakan dalam kehiduan sehari-hari seorang ikwan/perawat seperti untuk pengobatan, pemagaran, mahabah dll. karena Kontak alhikmah ini berupa NUr maka biasa disebut dengan NUR AlHikmah atau NURULHIKMAH. karena kerja alhikmah dengan mengKONTAK lathoif maka biasa disebut ILMU KONTAK. karena kontak alhikmah bersumber dari RUH dan RUH adalah rahasia Allah maka biasa disebut SIRRULLAH atau SIRRULHIKMAH. dengan RUH tersebut kita semua bisa menyambung sampai pada Allah wushul dan Ma’rifatullah. inilah ilmu kontak alhikmah sejati yang keberadaanya bukan dari PENGISIAN bukan pula bantuan KHODAM, dimensinya sangat dalam dan lembut sampai tidak bisa diTERAWANG. setiap penghayat ilmu kontak AlHikmah yang mengetahui dengan baik mengenai keilmuannya dan jati dirinya berarti dia telah sampai pada Allah. dan meraka yang sudah sampai pada ALLah itulah para waliyullah. untuk itu para ikhwan hendaknya mengenali hakikat ilmu dan pribadinya dengan baik, semoga cahaya hikmah selalu terpancar dari dalam hati kita semua. AMIN =================Bopo Je WA 085879593262Praktek hari Senin jam BCARek 3920152944
Sepertiyang kita ketahui bahwa syahadat terdiri dari dua kalimat yang keduanya memiliki arti yang saling berkaitan. Berikut adalah kalimat Syahadatain: Ayshadu An-la ilaha illallah yang artinya saya bersaksi tiada tuhan selain Allah, Wa Ayshadu Anna Muhammada Rasulullah yang artinya dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
ilustrasi oleh syahadat artinya “ia telah menyaksikan”, kalimat syahadat berisi pernyataan pengakuan akan keesaan Allah dan rosulnya. Kalimat ini berbunyi sebagai berikut dalam artikel ini. Sebagai umat muslim, kita mengenal syahadat sebagai suatu syarat seseorang masuk Islam. Mengapa harus mengucap dua kalimat syahadat? Untuk lebih memahami mengenai kalimat syahadat, yuk simak ulasan berikut. Pengertian SyahadatLafadz SyahadatArti dan Makna Syahadat1. Pengakuan Pengakuan kerasulanKandungan Syahadat1. Ikrar2. Sumpah3. Janji4. Persaksian Pengertian Syahadat Menurut bahasa, syahadat berasal dari kata bahasa Arab yaitu syahida شهد yang artinya “ia telah menyaksikan”. Dalam syariat Islam, kalimat syahadat merupakan sebuah pernyataan kepercayaan sekaligus pengakuan akan keesaan Allah SWT dan Muhammad SAW sebagai rasul Nya. Kalimah syahadat disebut juga dengan syahadatain karena terdiri dari dua kalimat syahadat. Kalimat pertama merupakan syahadah at-tauhid, dan kalimat kedua merupakan syahadah ar-rasul. Berikut lafadz dan terjemahan dari dua kalimat syahadat Kalimat pertama أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُʾ ašhadu ʾan lā ʾilāha ʾillā -llāh artinya Saya bersaksi bahwa tiada Ilah Tuhan yang berhak di ibadahi selain Allah Kalimat kedua وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ ٱللَّٰهِ wa ʾašhadu ʾanna muḥammadan rasūlu -llāh artinya dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul utusan Allah. Arti dan Makna Syahadat Syahadat membawa makna yang besar untuk dipahami sebagai seorang muslim. Mengapa harus mengucap syahadat ketika hendak masuk Islam? Di dalam dua kalimat syahadat, Allah mengajarkan kita dua makna agung. Yang pertama adalah pengakuan ketauhidan dan yang kedua adalah pengakuan kerasulan. 1. Pengakuan ketauhidan. Pada kalimah syahadat yang pertama, jelas bahwa kita bersaksi, tidak ada Tuhan selain Allah. Disini Allah mengajarkan bahwa sebelum benar-benar menyembah Allah, kita harus menyadari bahwa dari segala hal yang dipuja, diidamkan, disembah, tidak ada yang berhak kecuali Allah SWT. Seringkali kita tidak menyadari bahwa dunia dan seisinya masih sangat menyenangkan untuk dinikmati. Harta yang melimpah mampu memberikan kebahagiaan hingga segala hal dilakukan demi memiliki harta melimpah. Padahal, semuanya yang ada itu berasal dari Allah dan akan kembali kepada Nya jika memang Allah menghendakinya. Kalimah syahadat yang pertama menekankan kepada seorang muslim untuk kembali kepada tauhid, yaitu Allah SWT. 2. Pengakuan kerasulan Allah SWT mengutus beberapa rasul untuk membawa ajaran tauhid dan mengajak umat manusia kembali ke tauhid. Dengan meyakini tauhid, dan bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul utusan Allah, berarti seorang muslim juga harus meyakini dan mengamalkan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW sebagai utusan Nya. Kandungan Syahadat Setelah mengungkap mengenai arti dan makna dari dua kalimat syahadat, berikut kandungan dari dua kalimat syahadat. 1. Ikrar Ikrar adalah pernyataan seorang muslim mengenai keyakinannya. Ketika seseorang mengucapkan kalimat syahadah, maka ia memiliki kewajiban untuk menegakkan dan memperjuangkan apa yang ia ikrarkan. 2. Sumpah Syahadat juga bermakna sumpah. Seseorang yang bersumpah, berarti dia bersedia menerima akibat dan risiko apapun dalam mengamalkan sumpahnya tersebut. Seorang muslim harus siap dan bertanggung jawab dalam tegaknya Islam dan penegakan ajaran Islam. 3. Janji Syahadat juga bermakna janji. Artinya, setiap muslim adalah orang-orang yang berserah kepada Allah dan berjanji setia untuk mendengar dan taat dalam segala keadaan terhadap semua perintah Allah beserta segala pesan yang disampaikan oleh Allah melalui pengutusan Muhammad. 4. Persaksian Syahadat juga bermakna penyaksian. Artinya, bahwa setiap muslim menjadi saksi atas pernyataan ikrar, sumpah dan janji yang dinyatakannya. Dalam hal ini adalah kesaksiannya terhadap keesaan Allah dan terhadap kerasulan Nabi Muhammad SAW. Demikian ulasan mengenai syahadat, lafadz, terjemahan, arti dan kandungan yang terdapat di dalamnya. Semoga bermanfaat ya.
Sintêningkang jumênêng Nata, dados momongan kula. Wiwit saking lêluhur paduka rumiyin, Sang Wiku Manumanasa, Sakutrêm lan Bambang Sakri, run-tumurun ngantos dumugi sapriki, kula momong pikukuh lajêr Jawi, kula manawi tilêm ngantos 200 taun, sadangunipun kula tilêm tamtu wontên pêpêrangan sadherek mêngsah sami sadherek, ingkang
MAKNA SYAHADATAIN, RUKUN, SYARAT, KONSEKUENSI, DAN YANG MEMBATALKANNYAOlehSyaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah bin FauzanPertama Makna SyahadatainA. Makna Syahadat “Laa ilaaha illallah لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ Yaitu beri’tikad dan berikrar bahwasanya tidak ada yang berhak disembah dan menerima ibadah kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala, menta’ati hal terse-but dan mengamalkannya. La ilaaha menafikan hak penyembahan dari selain Allah, siapa pun orangnya. Illallah adalah penetapan hak Allah semata untuk makna kalimat ini secara ijmal global adalah, “Tidak ada sesembahan yang hak selain Allah”. Khabar “Laa ” harus ditaqdirkan “bi haqqi” yang hak, tidak boleh ditaqdirkan dengan “maujud ” ada. Karena ini menyalahi kenyataan yang ada, sebab tuhan yang disembah selain Allah banyak sekali. Hal itu akan berarti bahwa menyembah tuhan-tuhan tersebut adalah ibadah pula untuk Allah. Ini Tentu kebatilan yang “Laa ilaaha illallah لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ” telah ditafsiri dengan beberapa penafsiran yang batil, antara lain1. “Laa ilaaha illallah لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ “ artinya “Tidak ada sesembahan kecuali Allah”, Ini adalah batil, karena maknanya Sesungguhnya setiap yang disembah, baik yang hak maupun yang batil, itu adalah “Laa ilaaha illallah لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ “ artinya “Tidak ada pencipta selain Allah” . Ini adalah sebagian dari arti kalimat tersebut. Akan tetapi bukan ini yang dimaksud, karena arti ini hanya mengakui tauhid rububiyah saja, dan itu belum “Laa ilaaha illallah لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ “ artinya “Tidak ada hakim penentu hukum selain Allah”. Ini juga sebagian dari makna kalimat ” “. Tapi bukan itu yang dimaksud, karena makna tersebut belum cukupSemua tafsiran di atas adalah batil atau kurang. Kami peringatkan di sini karena tafsir-tafsir itu ada dalam kitab-kitab yang banyak beredar. Sedangkan tafsir yang benar menurut salaf dan para muhaqqiq ulama peneliti, tidak ada sesembahan yang hak selain Allah seperti tersebut di Makna Syahadat “Anna Muhammadan Rasulullah”Yaitu mengakui secara lahir batin bahwa beliau adalah hamba Allah dan RasulNya yang diutus kepada manusia secara keseluruhan, serta mengamalkan konsekuensinya menta’ati perintahnya, membenarkan ucapannya, menjauhi larangannya, dan tidak menyembahAllah kecuali dengan apa yang disyari’ Rukun SyahadatainA. Rukun لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ “Laa ilaaha illallah”Laa ilaaha illallah لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ mempunyai dua rukunAn-Nafyu atau peniadaan “Laa ilaha” membatalkan syirik dengan segala bentuknya dan mewajibkan kekafiran terhadap segala apa yang disembah selain penetapan “illallah” menetapkan bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah dan mewajibkan pengamalan sesuai dengan dua rukun ini banyak disebut dalam ayat Al-Qur’an, seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’alaفَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا“Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beri-man kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat …” [Al-Baqarah/2 256]Firman Allah, “Siapa yang ingkar kepada thaghut” itu adalah makna dari “Laa ilaha” rukun yang pertama. Sedangkan firman Allah, “dan beriman kepada Allah” adalah makna dari rukun kedua, “illallah”. Begitu pula firman Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada Nabi Ibrahim alaihis salam اِنَّنِيْ بَرَاۤءٌ مِّمَّا تَعْبُدُوْنَۙ – اِلَّا الَّذِيْ فَطَرَنِيْ“Sesungguhnya aku berlepas diri terhadap apa yang kamu sembah, tetapi aku menyembah Tuhan yang menjadikanku …”. [Az-Zukhruf/43 26-27]Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala , “Sesungguhnya aku berlepas diri” ini adalah makna nafyu peniadaan dalam rukun pertama. Sedangkan perkataan, “Tetapi aku menyembah Tuhan yang menjadikanku”, adalah makna itsbat penetapan pada rukun Rukun Syahadat “Muhammad Rasulullah”Syahadat ini juga mempunyai dua rukun, yaitu kalimat “abduhu wa rasuluh ” hamba dan utusanNya. Dua rukun ini menafikan ifrath berlebih-lebihan dan tafrith meremehkan pada hak Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Beliau adalah hamba dan rasulNya. Beliau adalah makhluk yang paling sempurna dalam dua sifat yang mulia ini, di sini artinya hamba yang menyembah. Maksudnya, beliau adalah manusia yang diciptakan dari bahan yang sama dengan bahan ciptaan manusia lainnya. Juga berlaku atasnya apa yang berlaku atas orang firman Allah Subhanahu wa Ta’ala قُلْ اِنَّمَآ اَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ“Katakanlah Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, …’.” [Al-Kahfi/18 110]Beliau hanya memberikan hak ubudiyah kepada Allah dengan sebenar-benarnya, dan karenanya Allah Subhanahu wa Ta’ala memujinyaاَلَيْسَ اللّٰهُ بِكَافٍ عَبْدَهٗۗ“Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hambaNya.” [Az-Zumar/39 36]اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ“Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al-Kitab Al-Qur’an ...”[Al-Kahfi/18 1]سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ“Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram …” [Al-Isra/17 1]Sedangkan rasul artinya, orang yang diutus kepada seluruh manusia dengan misi dakwah kepada Allah sebagai basyir pemberi kabar gembira dan nadzir pemberi peringatan.Persaksian untuk Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dengan dua sifat ini meniadakan ifrath dan tafrith pada hak Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Karena banyak orang yang mengaku umatnya lalu melebihkan haknya atau mengkultuskannya hingga mengangkatnya di atas martabat sebagai hamba hingga kepada martabat ibadah penyembahan untuknya selain dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka ber-istighatsah minta pertolongan kepada beliau, dari selain meminta kepada beliau apa yang tidak sanggup melakukannya selain Allah, seperti memenuhi hajat dan menghilangkan kesulitan. Tetapi di pihak lain sebagian orang mengingkari kerasulannya atau mengurangi haknya, sehingga ia bergantung kepada pendapat-pendapat yang menyalahi ajarannya, serta memaksakan diri dalam mena’wilkan hadits-hadits dan Syarat-syarat SyahadatainA. Syarat-syarat لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ”Laa ilaha illallah” Bersaksi dengan laa ilaaha illallah harus dengan tujuh syarat. Tanpa syarat-syarat itu syahadat tidak akan bermanfaat bagi yang mengucapkannya. Secara global tujuh syarat itu adalah1. Ilmu, yang menafikan jahl kebodohan.2. Yaqin yakin, yang menafikan syak keraguan.3. Qabul menerima, yang menafikan radd penolakan.4. Inqiyad patuh, yang menafikan tark meninggalkan.5. Ikhlash, yang menafikan Shidq jujur, yang menafikan kadzib dusta.7. Mahabbah kecintaan, yang menafikan baghdha’ kebencian.Adapun rinciannya adalah sebagai berikutSyarat Pertama Ilmu Mengetahui.Artinya memahami makna dan maksudnya. Mengetahui apa yang ditiadakan dan apa yang ditetapkan, yang menafikan ketidaktahuannya dengan hal Subhanahu wa Ta’ala berfirmanمِنْ دُوْنِهِ الشَّفَاعَةَ اِلَّا مَنْ شَهِدَ بِالْحَقِّ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ“.. Akan tetapi orang yang dapat memberi syafa`at ialah orang yang mengakui yang hak tauhid dan mereka meyakini nya. [Az-Zukhruf/43 86]Maksudnya orang yang bersaksi dengan laa ilaaha illallah, dan memahami dengan hatinya apa yang diikrarkan oleh lisannya. Seandainya ia mengucapkannya, tetapi tidak mengerti apa maknanya, maka persaksian itu tidak sah dan tidak Kedua Yaqin yakin.Orang yang mengikrarkannya harus meyakini kandungan sya-hadat itu. Manakala ia meragukannya maka sia-sia belaka persaksian Subhanahu wa Ta’ala berfirmanاِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوْا“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya kemudian mereka tidak ragu-ragu ...” [Al-Hujurat/49 15]Kalau ia ragu maka ia menjadi munafik. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaمَنْ لَقِيتَ مِنْ وَرَاءِ هَذَا الْحَائِطِ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مُسْتَيْقِنًا بِهَا قَلْبُهُ فَبَشِّرْهُ بِالْجَنَّةِ“Siapa yang engkau temui di balik tembok kebon ini, yang menyaksikan bahwa tiada ilah selain Allah dengan hati yang meyakininya, maka berilah kabar gembira dengan balasan Surga.” [HR. Al-Bukhari]Maka siapa yang hatinya tidak meyakininya, ia tidak berhak masuk Ketiga Qabul menerima.Menerima kandungan dan konsekuensi dari syahadat; menyem-bah Allah semata dan meninggalkan ibadah kepada yang mengucapkan, tetapi tidak menerima dan menta’ati, maka ia termasuk orang-orang yang difirmankan Allahاِنَّهُمْ كَانُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَهُمْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ يَسْتَكْبِرُوْنَ – وَيَقُوْلُوْنَ اَىِٕنَّا لَتَارِكُوْٓا اٰلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَّجْنُوْنٍ“Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka Laa ilaaha illallah’ Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah mereka menyombongkan diri. dan mereka berkata “Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?” [Ash-Shafat/37 35-36]Ini seperti halnya penyembah kuburan dewasa ini. Mereka mengikrarkan laa ilaaha illallah, tetapi tidak mau meninggalkan penyembahan terhadap kuburan. Dengan demikian berarti mereka belum me-nerima makna laa ilaaha Keempat Inqiyaad Tunduk dan Patuh dengan kandungan Makna Syahadat.Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirmanوَمَنْ يُّسْلِمْ وَجْهَهٗٓ اِلَى اللّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰىۗ“Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh.” [Luqman/31 22]Al-Urwatul-wutsqa adalah laa ilaaha illallah. Dan makna yuslim wajhahu adalah yanqadu patuh, pasrah.Syarat Kelima Shidq jujur.Yaitu mengucapkan kalimat ini dan hatinya juga membenarkan-nya. Manakala lisannya mengucapkan, tetapi hatinya mendustakan, maka ia adalah munafik dan Subhanahu wa Ta’ala berfirmanوَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ – يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۚ وَمَا يَخْدَعُوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَۗ – فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًاۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢ ەۙ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ“Di antara manusia ada yang mengatakan Kami beriman kepa-da Allah dan Hari kemudian’, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” [Al-Baqarah/2 8-10]Syarat Keenam membersihkan amal dari segala debu-debu syirik, dengan jalan tidak mengucapkannya karena mengingkari isi dunia, riya’ atau sum’ah. Dalam hadits Itban, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaفَإِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِSesungguhnya Allah mengharamkan atas Neraka orang yang mengucapkan laa ilaaha illalah karena menginginkan ridha Allah. [HR. Al-Bukhari dan Muslim]Syarat Ketujuh Mahabbah Kecintaan.Maksudnya mencintai kalimat ini serta isinya, juga mencintai orang-orang yang mengamalkan Subhanahu wa Ta’ala berfirmanوَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْدَادًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللّٰهِ ۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَشَدُّ حُبًّا لِّلّٰهِ“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.” [Al-Baqarah/2 165]Maka ahli tauhid mencintai Allah dengan cinta yang tulus bersih. Sedangkan ahli syirik mencintai Allah dan mencintai yang lainnya. Hal ini sangat bertentangan dengan isi kandungan laa ilaaha Syarat Syahadat “Anna Muhammadan Rasulullah”1. Mengakui kerasulannya dan meyakininya di dalam Mengucapkan dan mengikrarkan dengan Mengikutinya dengan mengamalkan ajaran kebenaran yang telah dibawanya serta meninggalkan kebatilan yang telah Membenarkan segala apa yang dikabarkan dari hal-hal yang gha-ib, baik yang sudah lewat maupun yang akan Mencintainya melebihi cintanya kepada dirinya sendiri, harta, anak, orangtua serta seluruh umat Mendahulukan sabdanya atas segala pendapat dan ucapan orang lain serta mengamalkan Konskuensi SyahadatainA. Konsekuensi “Laa ilaha illallah”Yaitu meninggalkan ibadah kepada selain Allah dari segala ma-cam yang dipertuhankan sebagai keharusan dari peniadaan laa ilaaha illallah . Dan beribadah kepada Allah semata tanpa syirik sedikit pun, sebagai keharusan dari penetapan orang yang mengikrarkan tetapi melanggar konsekuensinya. Sehingga mereka menetapkan ketuhanan yang sudah dinafikan, baik berupa para makhluk, kuburan, pepohonan, bebatuan serta para thaghut berkeyakinan bahwa tauhid adalah bid’ah. Mereka menolak para da’i yang mengajak kepada tauhid dan mencela orang yang beribadah hanya kepada Allah Konsekuensi Syahadat “Muhammad Rasulullah”Yaitu mentaatinya, membenarkannya, meninggalkan apa yang dilarangnya, mencukupkan diri dengan mengamalkan sunnahnya, dan meninggalkan yang lain dari hal-hal bid’ah dan muhdatsat baru, serta mendahulukan sabdanya di atas segala pendapat Yang Membatalkan SyahadatainYaitu hal-hal yang membatalkan Islam, karena dua kalimat syahadat itulah yang membuat seseorang masuk dalam Islam. Mengucap-kan keduanya adalah pengakuan terhadap kandungannya dan konsisten mengamalkan konsekuensinya berupa segala macam syi’ar-syi’ar Islam. Jika ia menyalahi ketentuan ini, berarti ia telah membatalkan perjanjian yang telah diikrarkannya ketika mengucapkan dua kalimat syahadat membatalkan Islam itu banyak sekali. Para fuqaha’ dalam kitab-kitab fiqih telah menulis bab khusus yang diberi judul “Bab Riddah kemurtadan”. Dan yang terpenting adalah sepuluh hal, yaitu Syirik dalam beribadah kepada Subhanahu wa Ta’ala berfirmanاِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendakiNya.” [An-Nisa/4′ 48]اِنَّهٗ مَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوٰىهُ النَّارُ ۗوَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ“… Sesungguhnya orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya Surga, dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” [Al-Ma’idah/5 72]Termasuk di dalamnya yaitu menyembelih karena selain Allah, misalnya untuk kuburan yang dikeramatkan atau untuk jin dan yang menjadikan antara dia dan Allah perantara-perantara. Ia berdo’a kepada mereka, meminta syafa’at kepada mereka dan bertawakkal kepada mereka. Orang seperti ini kafir secara ijma’. Orang yang tidak mau mengkafirkan orang-orang musyrik dan orang yang masih ragu terhadap kekufuran mereka atau mem-benarkan madzhab mereka, dia itu yang meyakini bahwa selain petunjuk Nabi Shallallahu alaihi wa sallam lebih sempurna dari petunjuk beliau, atau hukum yang lain lebih baik dari hukum beliau. Seperti orang-orang yang mengutamakan hukum para thaghut di atas hukum Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam , mengutamakan hukum atau perundang-undangan manusia di atas hukum Islam, maka dia yang membenci sesuatu dari ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sekali pun ia juga mengamalkannya, maka ia kafir. Siapa yang menghina sesuatu dari agama Rasul Shallallahu alaihi wa sallam atau pahala maupun siksanya, maka ia ini ditunjukkan oleh firman Allah Subhanahu wa Ta’ala قُلْ اَبِاللّٰهِ وَاٰيٰتِهٖ وَرَسُوْلِهٖ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِءُوْنَ– لا تَعْتَذِرُوْا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ اِيْمَانِكُمْ“Katakanlah Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?’ Tidak usah kamu minta ma`af, karena kamu kafir sesudah beriman.” [At-Taubah/9 65-66]Sihir, di antaranya sharf dan athf barangkali yang dimaksud adalah amalan yang bisa membuat suami benci kepada istrinya atau membuat wanita cinta kepadanya/pelet. Barangsiapa melakukan atau meridhainya, maka ia kafir. Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوْلَآ اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ” … sedang keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seorangpun sebelum mengatakan Sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu, sebab itu janganlah kamu kafir.”[Al-Baqarah/2 102]Mendukung kaum musyrikin dan menolong mereka dalam memusuhi umat Islam. Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala وَمَنْ يَّتَوَلَّهُمْ مِّنْكُمْ فَاِنَّهٗ مِنْهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ“Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.” [Al-Ma’idah/5 51]Siapa yang meyakini bahwa sebagian manusia ada yang boleh keluar dari syari’at Nabi Muhammad Shallallah u alaihi wa sallam , seperti halnya Nabi Hidhir boleh keluar dari syariat Nabi Musa alaihis salam, maka ia kafir. Sebagaimana yang diyakini oleh ghulat sufiyah sufi yang berlebihan/ melampaui batas bahwa mereka dapat mencapai suatu derajat atau tingkatan yang tidak membutuhkan untuk mengikuti ajaran Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam .Berpaling dari agama Allah, tidak mempelajarinya dan tidak pula mengamalkannya. Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِاٰيٰتِ رَبِّهٖ ثُمَّ اَعْرَضَ عَنْهَا ۗاِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِيْنَ مُنْتَقِمُوْنَ“Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa.” [As-Sajadah/3 22]Syaikh Muhammad At-Tamimy berkata “Tidak ada bedanya dalam hal yang membatalkan syahadat ini antara orang yang bercanda, yang serius bersungguh-sungguh maupun yang takut, kecuali orang yang dipaksa. Dan semuanya adalah bahaya yang paling besar serta yang paling sering terjadi. Maka setiap muslim wajib berhati-hati dan mengkhawatirkan dirinya serta mohon perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari hal-hal yang bisa mendatangkan murka Allah dan siksaNya yang pedih.”[Disalin dari kitab At-Tauhid Lish Shaffil Awwal Al-Ali, Edisi Indonesia Kitab Tauhid 1, Penulis Syaikh Dr Shalih bin Fauzan bin Abdullah bin Fauzan, Penerjemah Agus Hasan Bashori Lc, Penerbit Darul Haq] Home /A3. Tauhid Perintah Pertama/Makna Syahadatain, Rukun, Syarat,... .
  • rxk75b20i9.pages.dev/353
  • rxk75b20i9.pages.dev/25
  • rxk75b20i9.pages.dev/15
  • rxk75b20i9.pages.dev/324
  • rxk75b20i9.pages.dev/221
  • rxk75b20i9.pages.dev/148
  • rxk75b20i9.pages.dev/395
  • rxk75b20i9.pages.dev/322
  • rxk75b20i9.pages.dev/270
  • sahadat banten dan artinya